Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menganalisis dan melakukan perubahan parameter terhadap gempa yang terjadi di Simeulue, Aceh, pada hari Senin, 20 Februari 2023, pukul 08.33.30 WIB.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan wilayah Simeulue, Aceh, diguncang gempa tektonik dengan magnitudo 5,2.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,97° Lintang Utara dan 96,66° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 60 kilometer tenggara Sinabang, Aceh, pada kedalaman 10 kilometer.
Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan, Gelombang Tinggi, Banjir Pesisir, Siaga Bengkulu “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” ujar Daryono.
Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Teupah Selatan, Simeulue, dengan skala intensitas IV-V MMI, yaitu getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.
Di daerah Teupah Tengah, Simeulue, Simeulue Timur dan Kota Sinabang dirasakan dengan skala intensitas III-IV MMI, yaitu dirasakan oleh orang banyak dalam rumah pada siang hari.
Di daerah Kota Lotu dan Kota Singkil dengan skala intensitas III MMI dan di daerah Kota Tapaktuan dan Kota Lahomi dengan skala intensitas II-III MMI.
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Info Cuaca, BMKG, Geofoam di Tol Cisundawu Berdasarkan data hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Selain itu, hingga pukul 09.05 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Daryono mengajak warga agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ia juga meminta agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.